Rekrutmen PPPK Terbuka untuk Guru dan Dosen


Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar sepakat untuk meningkatkan kualitas guru melalui reformasi rekrutmen aparatur sipil negara (ASN). Keduanya juga sepakat, masalah guru honorer kategori 2 segera dituntaskan.
Demikian antara lain terungkap dalam rapat koordinasi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Azwar Abubakar dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Kamis (17/04).
Dalam rapat yang dihadiri sejumlah pejabat eselon I dan II masing-masing kementerian itu, Azwar Abubakar minta agar guru menjadi target pokok dalam kebijakan Kemendikbud. Guru yang merupakan bagian terbesar dari aparatur sipil negara, harus memenuhi target kualifikasi. “Kasihan sama guru yang tidak berkualitas, atau kasihan dengan murid yang nantinya tidak berkualitas?” ujarnya.
 
Azwar mengungkapkan, dengan diundangkannya Undang-Undang No. 5/2014 tentang ASN, guru tidak selalu harus diisi oleh PNS, tetapi bisa juga dari pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
Menanggapi hal itu, M. Nuh mengapresiasi kebijakan dalam Undang-Undang ASN  yang melahirkan PPPK, yang diharapkan dapat mengisi kekosongan jabatan yang tidak dapat diisi oleh PNS. Undang-Undang ASN memungkinkan masyarakat sipil yang memiliki kompetensi secara profesional, dan memenuhi kualifikasi yang diminta untuk mengikuti rekrutmen pengisian jabatan PPPK. “Termasuk dosen dan guru non PNS dapat mengikuti rekrutmen terbuka tersebut,” ujarnya.
 
Ditambahkan, Kemendikbud berkomitmen mendukung kebijakan rekrutmen peningkatan kualitas dan kualifikasi dalam kerjasama pelaksanaan reformasi birokrasi, termasuk proses seleksi CPNS dan penyelesaian masalah kepegawaian. 
Dalam kesempatan itu Deputi SDM Aparatur Kemenetrian PANRB Setiawan Wangsaatmadja menambahkan bahwa saat ini pihaknya tengah menyusun Rancangan Peraturan Pemerintah yang akan mnejadi payung   hukum bagi PPPK. “PPPK akan dijabarkan lagi kualifikasinya dalam Peraturan Pemerintah. Tetapi yang jelas, rekrutmennya harus melalui tes seperti halnya rekrutmen CPNS,” ujarnya.

Bupati & Wali Kota Se-Jateng Usai Pemilu Demo Perjuangkan Nasib Honorer K2

Unjuk rasa jajaran bupati dan wali kota se-Jateng untuk memperjuangkan nasib tenaga honorer kategori 2 (K2) yang tidak lolos seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2013 lalu, diagendakan pasca-Pemilihan Umum (Pemilu) 2014. Hal itu ditegaskan Bupati Boyolali, Seno Samodro, ketika ditemui wartawan di kantornya, Kamis (3/4/2014). Bupati menjelaskan, melalui unjuk rasa tersebut, semua kepala daerah di Jateng akan meminta pemerintah pusat, khususnya Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan & RB), mengangkat seluruh tenaga honorer K2 tersebut tanpa melalui proses seleksi atau tes. 

“Kami [bupati dan walikota se-Jateng] sudah sepakat dan merencanakan membuat surat yang intinya K2 itu harus diangkat. Perkara dilaksanakan dua tahap, sepuluh tahap, mangga saja,” ujar Bupati. Pengangkatan tenaga honorer K2 tersebut, tambahnya, disertai pula dengan gaji dan tunjangan yang anggarannya bersumber dari APBN, bukan dari APBD provinsi maupun kabupaten/kota. “Yang penting honorer K2 yang tidak lolos tersebut menjadi tanggungan APBN, bukan APBD provinsi atau kabupaten/kota. Hal itu sudah disepakati bersama, bupati dan walikota seluruh Jateng akan tanda tangan, stempel juga dibawa,” tegasnya.

Kesepakatan itu, terangnya, kembali dipertegas saat digelar pertemuan bupati dan wali kota se-Jateng di Pendapa Kantor Bupati Boyolali, Rabu (2/4). Meskipun dalam pertemuan tersebut ada beberapa kepala daerah yang tidak hadir. “Memang banyak yang tidak hadir langsung, Namun kami tetap sepakat karena sejauh ini komunikasi sudah dilakukan secara intens dan semua sudah sepakat. Untuk tanggalnya, yang jelas setelah coblosan [9 April 2014]. Nanti tinggal kontak- kontak, langsung ketemu di bandara dan kami berangkat bersama-sama,” katanya. 

Hal senada disampaikan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo (Rudy), saat ditemui di Pendapa Kantor Bupati Boyolali sebelumnya, Rabu. Rudy menjelaskan aksi unjuk rasabupati dan wali kota tersebut dengan alasan karena para tenaga honorer K2 tersebut telah mengabdi selama berpuluh- puluh tahun kepada pemerintah. “Kami bukan mencari sensasi, tapi lebih melihat pada pengabdian teman-teman honorer yang rata-rata sudah lebih dari 20 tahun, ya minimal sudah 10 tahun,” kata Rudy. Seleksi CPNS bagi tenaga honorer K2 yang diadakan pemerintah pusat tahun lalu, imbuhnya, sangat disayangkan. Menurut dia, seharusnya mereka bisa langsung diangkat tanpa melalui proses tes. “Ya seperti kemarin, saat disuruh tes sudah gembrebeg [demam]. Padahal yang dinanti hanya SK [surat keputusan] PNS, bisa dapat pensiun di akhir masa pengabdiannya,” kata Rudy.

Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany: Angkat Sisa Honorer K2 Tanpa Tes


Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany mengatakan, saat ini Kota Tangsel masih kekurangan PNS. Atas kondisi ini, Airin sedang menjajaki permohonan kepada Kemenpan RB agar seluruh tenaga honorer K2 yang tersisa dapat diangkat menjadi PNS. Bahkan, pengangkatan itu diminta tidak lagi melalui jalur tes. Alasan ini menurut Airin masuk akal, karena para tenaga honorer K2 tersebut sudah mengabdi lebih dari puluhan tahun sebagai honor di Kota Tangsel.  
“Kota Tangsel masih butuh PNS. Kami sedang lakukan koordinasi agar Kemenpan RB agar sisa tenaga honorer K2 dapat diangkat jadi PNS,” katanya.

Inilah Syarat Tenaga Honorer K2 Diangkat Semua Secara Bertahap


Para tenaga honorer kategori II (K2) yang Februari lalu tidak lolos seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) masih memiliki harapan diangkat. Syaratnya, pemerintah daerah wajib merapikan dulu daftar tenaga honorer yang ada saat ini.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Men-PAN & RB) Azwar Abubakar menyatakan tenaga honorer K2 bakal diangkat secara bertahap dengan syarat pemerintah daerah merapikan atau memverifikasi ulang daftar tenaga honorer K2. Pernyataan Men-PAN & RB tersebut disampaikan saat ditemui wartawan di tengah-tengah kegiatan kampanye terbuka di Gedung Lestari Rahayu Kartopuran, Serengan, Solo, Sabtu (29/3/2014).
Menurut Azwar, tenaga honorer K2 itu belum tentu sesuai kebutuhan karena yang mengangkat dan mengelola mereka adalah pemerintah daerah. “Ada yang mengajar di SMP, tapi lulusan D2. Terus mereka ini mau diapakan?” tanya Azwar.
Kementerian PAN & RB bahkan menemukan nama-nama yang tak berhak menjadi tenaga kerja honorer. “Ternyata ada yang tidak berhak. Itu yang harus dirapikan. Tahun ini, saya menerima 30%. Sisanya nanti diangkat lagi 20%. Siapa berikutnya? Ya, Pemkab haru buat data lagi. Dia [tenaga honorer] mengajar apa, di mana? Itu semua dirapikan dulu. Saya mau tambah 1.000 orang, ada yang 350 orang, ada 500 orang. Di Solo berapa? 500 orang sekian [jumlah yang tidak lolos seleksi], itu mudah,” paparnya.
Di bagian lain, Azwar menerangkan pengangkatan tenaga honorer K2 di Jawa paling banyak, sekitar 50%. Sedangkan di Sumatra sebanyak 40%, dan Papua 30%-35%. Dia mengatakan ada yang salah karena ada tenaga honorer K2 yang baru bekerja 2-3 tahun. Azwar menggolongkan hal itu sebagai penipuan.
“BKN [Badan Kepegawaian Negara] tidak akan memproses data seperti itu. Makanya ada syarat, Bupati atau Wali Kota harus menandatangani berita acara data itu. Soal kasus itu bisa mengarah ke pidana. Yang mau coba main-main dengan K2 dibersihkan,” tegasnya.
Azwar juga akan membatasi wewenang kepala daerah dalam pengangkatan kepala dinas atau sekretaris daerah (sekda) lewat UU Aparatur Sipil Negara (ASN). Dia menguraikan jabatan kepala dinas atau sekda itu nanti harus ditenderkan secara terbuka. “PNS itu jangan dipolitisasi. Saya memilih empat orang deputi juga menggunakan cara itu. Besok ada kekosongan Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri juga dilakukan secara terbuka bagi pejabat eselon I di lingkungan Kemendagri atau sekda provinsi,” akunya.


6 Teknologi Canggih 2014


Saat ini banyak perusahaan perangkat lunak besar terlihat meningkatkan kinerja dalam persaingan dengan menciptakan beragam teknologi canggih terbaru di tahun 2014. Dapat dilihat hampir semua bagian kehidupan manusia dipermudah dengan penggunaan teknologi yang canggih, mulai dari alat komunikasi sampai alat rumah tangga.
1.    smart watches
Teknologi canggih terbaru yang pertama adalah jam tangan yang satu ini dapat menjadikan anda seperti agen 007. Sony dan Samsung yang menjadi produsen pertama gadget seperti ini dengan merilis smart watches yang akan segera merilis iWatch. Saat anda menyetir, anda dapat tetap menelpon dan berbincang-bincang karena ponsel anda ada di tangan.
2.    3D printing
Di tahun 2014, 3D printing akan menjadi salah satu teknologi besar. Penggunaannya untuk pembuatan ginjal untuk mereka yang butuh transplantasi ginjal. NASA juga akan merilis printer 3D ke ruang angkasa, hal ini diharapkan dapat mempermudah perbaikan peralatan mereka di ruang angkasa.
3.    Bitcoin
Bitcoin merupakan jenis mata uang yang dapat dipakai untuk sistem online. Mata uang ini memang asih menjadi salah satu teknologi yang kontroversi karena mengalami fluktuasi yang menjadikan bitcoin belum dapat digunakan untuk jenis mata uang.
4.    console game
Sepertinya para pencipta console game masih berjuang mempertahankan jenis game ini. Produsen kreatif console game melakukan aturan menyatukan sentuhan console game dalam beberapa apps jenis game terbaru. Anda dapat melihatnya dalam PS3 dan Xbox One.
5.    Google glass
Saat Google merilis produk kacamata ini, banyak masalah yang hadir. Banyak yang pihak mengatakan bahwa kacamata yang juga mini komputer ini merusak privasi. Karena dapat digunakan merekam video dan memotret foto hanya dengan perintah suara atau gerakan mata.
6.    Finger print
Apple selalu menjadi pionir dalam banyak penemuan teknologi canggih terbaru khususnya dalam hal gadget. Adanya finger ID dalam iPhone 5S yang saat ini banyak dipakai dalam pasar android. Finger ID merupakan bagian dalam keamanan gadget anda. Kini Anda tidak akan khawatir lagi jika ponsel tinggal di rumah atau di meja kerja, karena hanya anda yang dapat membuka ponsel dengan finger ID anda sendiri.

Penyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia

Penyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia

Di bawah ini akan diuraikan beberapa penyebab rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia secara umum, yaitu:
1. Efektifitas Pendidikan Di Indonesia
Pendidikan yang efektif adalah suatu pendidikan yang memungkinkan peserta didik untuk dapat belajar dengan mudah, menyenangkan dan dapat tercapai tujuan sesuai dengan yang diharapkan. Dengan demikian, pendidik (dosen, guru, instruktur, dan trainer) dituntut untuk dapat meningkatkan keefektifan pembelajaran agar pembelajaran tersebut dapat berguna.
Selama ini, banyak pendapat beranggapan bahwa pendidikan formal dinilai hanya menjadi formalitas saja untuk membentuk sumber daya manusia Indonesia. Tidak perduli bagaimana hasil pembelajaran formal tersebut, yang terpenting adalah telah melaksanakan pendidikan di jenjang yang tinggi dan dapat dianggap hebat oleh masyarakat. Anggapan seperti itu jugalah yang menyebabkan efektifitas pengajaran di Indonesia sangat rendah. Setiap orang mempunyai kelebihan dibidangnya masing-masing dan diharapkan dapat mengambil pendidikaan sesuai bakat dan minatnya bukan hanya untuk dianggap hebat oleh orang lain.
Dalam pendidikan di sekolah menegah misalnya, seseorang yang mempunyai kelebihan dibidang sosial dan dipaksa mengikuti program studi IPA akan menghasilkan efektifitas pengajaran yang lebih rendah jika dibandingkan peserta didik yang mengikuti program studi yang sesuai dengan bakat dan minatnya. Hal-hal sepeti itulah yang banyak terjadi di Indonesia. Dan sayangnya masalah gengsi tidak kalah pentingnya dalam menyebabkan rendahnya efektifitas pendidikan di Indonesia.

2. Efisiensi Pengajaran Di Indonesia
Efisien adalah bagaimana menghasilkan efektifitas dari suatu tujuan dengan proses yang lebih ‘murah’. Dalam proses pendidikan akan jauh lebih baik jika kita memperhitungkan untuk memperoleh hasil yang baik tanpa melupakan proses yang baik pula. Hal-hal itu jugalah yang kurang jika kita lihat pendidikan di Indonesia. Kita kurang mempertimbangkan prosesnya, hanya bagaimana dapat meraih standar hasil yang telah disepakati.
Beberapa masalah efisiensi pengajaran di dindonesia adalah mahalnya biaya pendidikan, waktu yang digunakan dalam proses pendidikan, mutu pegajar dan banyak hal lain yang menyebabkan kurang efisiennya proses pendidikan di Indonesia. Yang juga berpengaruh dalam peningkatan sumber daya manusia Indonesia yang lebih baik.
Jika kita berbicara tentang biaya pendidikan, kita tidak hanya berbicara tenang biaya sekolah, training, kursus atau lembaga pendidikan formal atau informal lain yang dipilih, namun kita juga berbicara tentang properti pendukung seperti buku, dan berbicara tentang biaya transportasi yang ditempuh untuk dapat sampai ke lembaga pengajaran yang kita pilih. Di sekolah dasar negeri, memang benar jika sudah diberlakukan pembebasan biaya pengajaran, nemun peserta didik tidak hanya itu saja, kebutuhan lainnya adalah buku teks pengajaran, alat tulis, seragam dan lain sebagainya yang ketika kami survey, hal itu diwajibkan oleh pendidik yang berssngkutan. Yang mengejutkanya lagi, ada pendidik yang mewajibkan les kepada peserta didiknya, yang tentu dengan bayaran untuk pendidik tersebut.
Selain masalah mahalnya biaya pendidikan di Indonesia, masalah lainnya adalah waktu pengajaran. Dengan survey lapangan, dapat kita lihat bahwa pendidikan tatap muka di Indonesia relative lebih lama jika dibandingkan negara lain. Dalam pendidikan formal di sekolah menengah misalnya, ada sekolah yang jadwal pengajarnnya perhari dimulai dari pukul 07.00 dan diakhiri sampai pukul 16.00.. Hal tersebut jelas tidak efisien, karena ketika kami amati lagi, peserta didik yang mengikuti proses pendidikan formal yang menghabiskan banyak waktu tersebut, banyak peserta didik yang mengikuti lembaga pendidikan informal lain seperti les akademis, bahasa, dan sebagainya. Jelas juga terlihat, bahwa proses pendidikan yang lama tersebut tidak efektif juga, karena peserta didik akhirnya mengikuti pendidikan informal untuk melengkapi pendidikan formal yang dinilai kurang.
Yang kami lihat, kurangnya mutu pengajar disebabkan oleh pengajar yang mengajar tidak pada kompetensinya. Misalnya saja, pengajar A mempunyai dasar pendidikan di bidang bahasa, namun di mengajarkan keterampilan, yang sebenarnya bukan kompetensinya. Hal-tersebut benar-benar terjadi jika kita melihat kondisi pendidikan di lapangan yang sebanarnya. Hal lain adalah pendidik tidak dapat mengomunikasikan bahan pengajaran dengan baik, sehingga mudah dimengerti dan menbuat tertarik peserta didik.
Dalam beberapa tahun belakangan ini, kita menggunakan sistem pendidikan kurikulum 1994, kurikulum 2004, kurikulum berbasis kompetensi yang pengubah proses pengajaran menjadi proses pendidikan aktif, hingga kurikulum baru lainnya. Ketika mengganti kurikulum, kita juga mengganti cara pendidikan pengajar, dan pengajar harus diberi pelatihan terlebih dahulu yang juga menambah cost biaya pendidikan. Sehingga amat disayangkan jika terlalu sering mengganti kurikulum yang dianggap kuaran efektif lalu langsung menggantinya dengan kurikulum yang dinilai lebih efektif.
Konsep efisiensi akan tercipta jika keluaran yang diinginkan dapat dihasilkan secara optimal dengan hanya masukan yang relative tetap, atau jika masukan yang sekecil mungkin dapat menghasilkan keluaran yang optimal. Konsep efisiensi sendiri terdiri dari efisiensi teknologis dan efisiensi ekonomis. Efisiensi teknologis diterapkan dalam pencapaian kuantitas keluaran secara fisik sesuai dengan ukuran hasil yang sudah ditetapkan. Sementara efisiensi ekonomis tercipta jika ukuran nilai kepuasan atau harga sudah diterapkan terhadap keluaran.

3. Standardisasi Pendidikan Di Indonesia
Jika kita ingin meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, kita juga berbicara tentang standardisasi pengajaran yang kita ambil. Tentunya setelah melewati proses untuk menentukan standar yang akan diambil.
Seperti yang kita lihat sekarang ini, standar dan kompetensi dalam pendidikan formal maupun informal terlihat hanya keranjingan terhadap standar dan kompetensi. Kualitas pendidikan diukur oleh standard an kompetensi di dalam berbagai versi, demikian pula sehingga dibentuk badan-badan baru untuk melaksanakan standardisasi dan kompetensi tersebut seperti Badan Standardisasi Nasional Pendidikan (BSNP).
Selain itu, akan lebih baik jika kita mempertanyakan kembali apakah standar pendidikan di Indonesia sudah sesuai atau belum. Dalam kasus UAN yang hampir selalu menjadi kontrofesi misalnya. Kami menilai adanya sistem evaluasi seperti UAN sudah cukup baik, namun yang kami sayangkan adalah evaluasi pendidikan seperti itu yang menentukan lulus tidaknya peserta didik mengikuti pendidikan, hanya dilaksanakan sekali saja tanpa melihat proses yang dilalu peserta didik yang telah menenpuh proses pendidikan selama beberapa tahun. Selain hanya berlanhsug sekali, evaluasi seperti itu hanya mengevaluasi 3 bidang studi saja tanpa mengevaluasi bidang studi lain yang telah didikuti oleh peserta didik.
Penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia juga tentu tidah hanya sebatas yang kami bahas di atas. Banyak hal yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan kita. Tentunya hal seperti itu dapat kita temukan jika kita menggali lebih dalam akar permasalahannya. Dan semoga jika kita mengetehui akar permasalahannya, kita dapat memperbaiki mutu pendidikan di Indonesia sehingga jadi kebih baik lagi.
Selain beberapa penyebab rendahnya kualitas pendidikan di atas, berikut ini akan dipaparkan pula secara khusus beberapa masalah yang menyebabkan rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia.
4. Rendahnya Kualitas Sarana Fisik
Untuk sarana fisik misalnya, banyak sekali sekolah dan perguruan tinggi kita yang gedungnya rusak, kepemilikan dan penggunaan media belajar rendah, buku perpustakaan tidak lengkap. Sementara laboratorium tidak standar, pemakaian teknologi informasi tidak memadai dan sebagainya. Bahkan masih banyak sekolah yang tidak memiliki gedung sendiri, tidak memiliki perpustakaan, tidak memiliki laboratorium dan sebagainya.
Data Balitbang Depdiknas (2003) menyebutkan untuk satuan SD terdapat 146.052 lembaga yang menampung 25.918.898 siswa serta memiliki 865.258 ruang kelas. Dari seluruh ruang kelas tersebut sebanyak 364.440 atau 42,12% berkondisi baik, 299.581 atau 34,62% mengalami kerusakan ringan dan sebanyak 201.237 atau 23,26% mengalami kerusakan berat. Kalau kondisi MI diperhitungkan angka kerusakannya lebih tinggi karena kondisi MI lebih buruk daripada SD pada umumnya. Keadaan ini juga terjadi di SMP, MTs, SMA, MA, dan SMK meskipun dengan persentase yang tidak sama.

5. Rendahnya Kualitas Guru
Keadaan guru di Indonesia juga amat memprihatinkan. Kebanyakan guru belum memiliki profesionalisme yang memadai untuk menjalankan tugasnya sebagaimana disebut dalam pasal 39 UU No 20/2003 yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan, melakukan pelatihan, melakukan penelitian dan melakukan pengabdian masyarakat.
Bukan itu saja, sebagian guru di Indonesia bahkan dinyatakan tidak layak mengajar. Persentase guru menurut kelayakan mengajar dalam tahun 2002-2003 di berbagai satuan pendidikan sbb: untuk SD yang layak mengajar hanya 21,07% (negeri) dan 28,94% (swasta), untuk SMP 54,12% (negeri) dan 60,99% (swasta), untuk SMA 65,29% (negeri) dan 64,73% (swasta), serta untuk SMK yang layak mengajar 55,49% (negeri) dan 58,26% (swasta).
Kelayakan mengajar itu jelas berhubungan dengan tingkat pendidikan guru itu sendiri. Data Balitbang Depdiknas (1998) menunjukkan dari sekitar 1,2 juta guru SD/MI hanya 13,8% yang berpendidikan diploma D2-Kependidikan ke atas. Selain itu, dari sekitar 680.000 guru SLTP/MTs baru 38,8% yang berpendidikan diploma D3-Kependidikan ke atas. Di tingkat sekolah menengah, dari 337.503 guru, baru 57,8% yang memiliki pendidikan S1 ke atas. Di tingkat pendidikan tinggi, dari 181.544 dosen, baru 18,86% yang berpendidikan S2 ke atas (3,48% berpendidikan S3).
Walaupun guru dan pengajar bukan satu-satunya faktor penentu keberhasilan pendidikan tetapi, pengajaran merupakan titik sentral pendidikan dan kualifikasi, sebagai cermin kualitas, tenaga pengajar memberikan andil sangat besar pada kualitas pendidikan yang menjadi tanggung jawabnya. Kualitas guru dan pengajar yang rendah juga dipengaruhi oleh masih rendahnya tingkat kesejahteraan guru.

6. Rendahnya Kesejahteraan Guru
Rendahnya kesejahteraan guru mempunyai peran dalam membuat rendahnya kualitas pendidikan Indonesia. Berdasarkan survei FGII (Federasi Guru Independen Indonesia) pada pertengahan tahun 2005, idealnya seorang guru menerima gaji bulanan serbesar Rp 3 juta rupiah. Sekarang, pendapatan rata-rata guru PNS per bulan sebesar Rp 1,5 juta. guru bantu Rp, 460 ribu, dan guru honorer di sekolah swasta rata-rata Rp 10 ribu per jam. Dengan pendapatan seperti itu, terang saja, banyak guru terpaksa melakukan pekerjaan sampingan. Ada yang mengajar lagi di sekolah lain, memberi les pada sore hari, menjadi tukang ojek, pedagang mie rebus, pedagang buku/LKS, pedagang pulsa ponsel, dan sebagainya (Republika, 13 Juli, 2005).
Dengan adanya UU Guru dan Dosen, barangkali kesejahteraan guru dan dosen (PNS) agak lumayan. Pasal 10 UU itu sudah memberikan jaminan kelayakan hidup. Di dalam pasal itu disebutkan guru dan dosen akan mendapat penghasilan yang pantas dan memadai, antara lain meliputi gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji, tunjangan profesi, dan/atau tunjangan khusus serta penghasilan lain yang berkaitan dengan tugasnya. Mereka yang diangkat pemkot/pemkab bagi daerah khusus juga berhak atas rumah dinas.
Tapi, kesenjangan kesejahteraan guru swasta dan negeri menjadi masalah lain yang muncul. Di lingkungan pendidikan swasta, masalah kesejahteraan masih sulit mencapai taraf ideal. Diberitakan Pikiran Rakyat 9 Januari 2006, sebanyak 70 persen dari 403 PTS di Jawa Barat dan Banten tidak sanggup untuk menyesuaikan kesejahteraan dosen sesuai dengan amanat UU Guru dan Dosen (Pikiran Rakyat 9 Januari 2006).

7. Rendahnya Prestasi Siswa
Dengan keadaan yang demikian itu (rendahnya sarana fisik, kualitas guru, dan kesejahteraan guru) pencapaian prestasi siswa pun menjadi tidak memuaskan. Sebagai misal pencapaian prestasi fisika dan matematika siswa Indonesia di dunia internasional sangat rendah. Menurut Trends in Mathematic and Science Study (TIMSS) 2003 (2004), siswa Indonesia hanya berada di ranking ke-35 dari 44 negara dalam hal prestasi matematika dan di ranking ke-37 dari 44 negara dalam hal prestasi sains. Dalam hal ini prestasi siswa kita jauh di bawah siswa Malaysia dan Singapura sebagai negara tetangga yang terdekat.
Dalam hal prestasi, 15 September 2004 lalu United Nations for Development Programme (UNDP) juga telah mengumumkan hasil studi tentang kualitas manusia secara serentak di seluruh dunia melalui laporannya yang berjudul Human Development Report 2004. Di dalam laporan tahunan ini Indonesia hanya menduduki posisi ke-111 dari 177 negara. Apabila dibanding dengan negara-negara tetangga saja, posisi Indonesia berada jauh di bawahnya.
Anak-anak Indonesia ternyata hanya mampu menguasai 30% dari materi bacaan dan ternyata mereka sulit sekali menjawab soal-soal berbentuk uraian yang memerlukan penalaran. Hal ini mungkin karena mereka sangat terbiasa menghafal dan mengerjakan soal pilihan ganda.

8. Kurangnya Pemerataan Kesempatan Pendidikan
Kesempatan memperoleh pendidikan masih terbatas pada tingkat Sekolah Dasar. Data Balitbang Departemen Pendidikan Nasional dan Direktorat Jenderal Binbaga Departemen Agama tahun 2000 menunjukan Angka Partisipasi Murni (APM) untuk anak usia SD pada tahun 1999 mencapai 94,4% (28,3 juta siswa). Pencapaian APM ini termasuk kategori tinggi. Angka Partisipasi Murni Pendidikan di SLTP masih rendah yaitu 54, 8% (9,4 juta siswa). Sementara itu layanan pendidikan usia dini masih sangat terbatas. Kegagalan pembinaan dalam usia dini nantinya tentu akan menghambat pengembangan sumber daya manusia secara keseluruhan. Oleh karena itu diperlukan kebijakan dan strategi pemerataan pendidikan yang tepat untuk mengatasi masalah ketidakmerataan tersebut.

9. Rendahnya Relevansi Pendidikan Dengan Kebutuhan
Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya lulusan yang menganggur. Data BAPPENAS (1996) yang dikumpulkan sejak tahun 1990 menunjukan angka pengangguran terbuka yang dihadapi oleh lulusan SMU sebesar 25,47%, Diploma/S0 sebesar 27,5% dan PT sebesar 36,6%, sedangkan pada periode yang sama pertumbuhan kesempatan kerja cukup tinggi untuk masing-masing tingkat pendidikan yaitu 13,4%, 14,21%, dan 15,07%. Menurut data Balitbang Depdiknas 1999, setiap tahunnya sekitar 3 juta anak putus sekolah dan tidak memiliki keterampilan hidup sehingga menimbulkan masalah ketenagakerjaan tersendiri. Adanya ketidakserasian antara hasil pendidikan dan kebutuhan dunia kerja ini disebabkan kurikulum yang materinya kurang funsional terhadap keterampilan yang dibutuhkan ketika peserta didik memasuki dunia kerja.

10. Mahalnya Biaya Pendidikan
Pendidikan bermutu itu mahal. Kalimat ini sering muncul untuk menjustifikasi mahalnya biaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk mengenyam bangku pendidikan. Mahalnya biaya pendidikan dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Perguruan Tinggi (PT) membuat masyarakat miskin tidak memiliki pilihan lain kecuali tidak bersekolah. Orang miskin tidak boleh sekolah.
Makin mahalnya biaya pendidikan sekarang ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah yang menerapkan MBS (Manajemen Berbasis Sekolah). MBS di Indonesia pada realitanya lebih dimaknai sebagai upaya untuk melakukan mobilisasi dana. Karena itu, Komite Sekolah/Dewan Pendidikan yang merupakan organ MBS selalu disyaratkan adanya unsur pengusaha.
Asumsinya, pengusaha memiliki akses atas modal yang lebih luas. Hasilnya, setelah Komite Sekolah terbentuk, segala pungutan uang selalu berkedok, “sesuai keputusan Komite Sekolah”. Namun, pada tingkat implementasinya, ia tidak transparan, karena yang dipilih menjadi pengurus dan anggota Komite Sekolah adalah orang-orang dekat dengan Kepala Sekolah. Akibatnya, Komite Sekolah hanya menjadi legitimator kebijakan Kepala Sekolah, dan MBS pun hanya menjadi legitimasi dari pelepasan tanggung jawab negara terhadap permasalahan pendidikan rakyatnya.

Solusi dari Permasalahan-permasalahan Pendidikan di Indonesia
Untuk mengatasi masalah-masalah di atas, secara garis besar ada dua solusi yang dapat diberikan yaitu:
  1. Solusi sistemik, yakni solusi dengan mengubah sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan sistem pendidikan. Seperti diketahui sistem pendidikan sangat berkaitan dengan sistem ekonomi yang diterapkan. Sistem pendidikan di Indonesia sekarang ini, diterapkan dalam konteks sistem ekonomi kapitalisme (mazhab neoliberalisme), yang berprinsip antara lain meminimalkan peran dan tanggung jawab negara dalam urusan publik, termasuk pendanaan pendidikan.
  2. Solusi teknis, yakni solusi yang menyangkut hal-hal teknis yang berkait langsung dengan pendidikan. Solusi ini misalnya untuk menyelesaikan masalah kualitas guru dan prestasi siswa. Maka, solusi untuk masalah-masalah teknis dikembalikan kepada upaya-upaya praktis untuk meningkatkan kualitas sistem pendidikan. Rendahnya kualitas guru, misalnya, di samping diberi solusi peningkatan kesejahteraan, juga diberi solusi dengan membiayai guru melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan memberikan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas guru. Rendahnya prestasi siswa, misalnya, diberi solusi dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas materi pelajaran, meningkatkan alat-alat peraga dan sarana-sarana pendidikan, dan sebagainya.


Perbandingan Gaji Guru Indonesia vs Guru Luar Negeri

UNESCO menetapkan Hari Guru Sedunia pada 5 Oktober 1994 untuk merayakan dan memperingati penandatanganan Rekomendasi yang Menyangkut Status Guru pada 5 Oktober 1966. Hari Guru Sedunia juga ditandai dengan "Recommendation Concerning the Status of Higher Education Teaching Personnel" yang diadopsi pada 1997. Taiwan juga merayakan Hari Guru, bahkan dinyatakan sebagai hari libur nasional. Di Brasil dan Cile, Hari Guru diperingati pada 15 Oktober, sementara di India dirayakan pada 5 September, sekaligus hari itu untuk mengenang pemikir dan presiden Dr Radhakrishnan. Hari Guru dirayakan pada 23 September di Brunei Darussalam. Di Turki, Hari Guru diperingati pada 24 November sejak 1928. Cyprus juga merayakannya. Di Malaysia dan Kolumbia, Hari Guru dirayakan pada 16 Mei. Hari Guru dinyatakan juga sebagai hari libur sekolah secara serentak di Singapura pada setiap 1 September. 

Sementara di Indonesia, Hari Guru diperingati pada 25 November. Penetapannnya berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor: 78 Tahun 1994 (78/1994) Tanggal: 24 November 1994 dan berlaku sejak tanggal penetapan, 24 November 1994. Namun, tidak seperti di Singapura, Hari Guru di Indonesia sesuai dengan diktum pertama Keppres, bukan merupakan hari libur nasional. Yang menarik, negara memandang guru sebagai pilar penting dalam pelaksanaan pembangunan nasional, terutama dalam proses dan upaya pembangunan sumber daya manusia. Hal ini dapat dilihat dalam pertimbangan dan dasar keppres yang menetapkan Hari Guru. Sayang, dalam praktiknya, kadang jauh panggang dari api. Guru kerap dinafikan negara, terutama menyangkut kesejahteraan (gaji)! Namun, sungguhkah gaji atau kesejahteraan, yang menjadi hambatan utama mengapa guru tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik? Benarkah uang adalah persoalan pokok, mengapa guru enggan mendedikasikan diri secara total pada profesinya


Sebagian memang benar, gaji, kesejahteraan, atau "vitamin D" (duit) yang menjadi alasan mengapa guru tidak dapat konsentrasi dan berdedikasi secara total pada profesinya. Namun, sebagian tentu tidak. Ke dalam bilangan yang bukan itulah dapat dimasukkan guru yang bekerja di lembaga pendidikan yang digaji di atas rata-rata, yang memiliki keterampilan lain, selain mengajar di kelas, dan guru yang betul-betul menjadikan guru sebagai profesi bukan karena dibayar, melainkan lebih-lebih karena panggilan (passion) dan menjadi guru karena pilihan, bukan paksaan.
Menyadari umumnya kesejahteraan guru belum setara dengan profesi basah lainnya, banyak guru memperoleh pemberian dan hadiah dari murid dan orangtua di luar gaji tetap mereka. Hal ini dianggap lumrah, dan bukan merupakan sogokan, mengingat jasa dan peran guru yang dianggap sangat penting dalam proses pencerdasan dan pendidikan manusia-manusia muda. Namun, profesi guru umumnya di negara-negara maju sangat dijunjung tinggi dan dihargai. Hal ini tampak dari gaji yang mereka terima, pencapaian profesi, persaingan, serta standardisasi yang ditetapkan. Menjadi guru, sama dengan menjadi pegawai di berbagai instansi terkemuka; sehingga tidak ada yang memandang remeh profesi guru di negara maju.

Fantastis



Di Inggris, gaji guru -dilihat dan dibandingkan dengan mata uang rupiah- sangatlah fantastis. Gaji guru TK, SD, sekolah menengah pada Mei 2004 berada pada rentang US$ 41.400 to US$ 45.920 dan khusus untuk guru TK US$ 20.980. Jika dikurs-kan, maka setahun guru TK di Inggris memperoleh gaji sekitar Rp 190 juta, dan gaji guru SD dan sekolah menengah bahkan dua kali lipatnya.
Di Republik Iralandia, gaji guru sangat bergantung pada senioritas (misalnya memegang jabatan sebagai kepala sekolah, wakil kepala sekolah, atau pembantu kepala sekolah), pengalaman, dan juga kualifikasi. Gaji tambahan juga diberikan jika guru mengajar menggunakan bahasa Irlandia. Gaji pokok waktu mulai mengajar 31.028, akan naik secara bertahap hingga 57.403 untuk guru yang sudah mengajar selama 25 tahun. Gaji kepala sekolah yang berpengalaman, dengan beberapa kualifikasi (misalnya MA, H.Dip, dan sebagainya) bahkan bisa mencapai 90.000.



Di Amerika Serikat, guru digaji berdasarkan tingkat pendidikan. Mulai dari bawah dan makin lama makin naik, gaji bergantung pada pengalaman. Gaji sangat bervariasi, bergantung pada tingkat perekonomian negara bagian dan pengalaman mengajar, serta tingkatan pendidikan.
Gaji rata-rata (median salary) untuk semua pendidikan dasar dan menengah adalah US$ 46.000 pada 2004, sedangkan untuk guru yang berpendidikan bachelor digaji US$ 32.000. Akan tetapi, gaji rata-rata guru di pendidikan prasekolah lebih rendah dibandingkan dengan jenjang pendidikan lanjut, yakni US$ 21.000 pada 2004. Sementara gaji guru pada pendidikan menengah atas pada 2007 berkisar antara US$ 35.000 di Dakota Selatan hingga US $ 71.000 di New York, dengan rata-rata gaji nasional guru US$ 52.000.



Selain gaji, guru pun diikat dalam kontrak beberapa jaminan sosial dan asuransi. Persatuan Guru Amerika yang melakukan survei mengenai gaji guru di Amerika antara 2004-2005 mencatat bahwa rata-rata gaji guru di Amerika US$ 47.602.
Rata-rata gaji guru paraprofesional sekitar US$ 20,000.00 per tahun. Gaji itu akan menjadi kecil, apabila seseorang tidak ditunjang pendidikan yang memadai dan pengalaman yang cukup. Meski demikian, setiap tahun gaji guru mengalami kenaikan yang konstan. Setiap lima tahun, seorang guru memperoleh kenaikan gaji sesudah memperbarui Parapro-sertifikasi.



Amerika, yang dalam banyak hal menjadi tempat banyak orang berpaling, dalam hal gaji guru tidak dapat menjadi acuan sama sekali. Ini karena pemerintah dan masyarakat negeri Paman Sam itu menempatkan guru di bawah profesi lain.
Menurut penelitian internasional terbaru (Jodi Wilgoren: 2001), guru di AS memiliki pendapatan yang lebih kecil dari pendapatan nasional dibandingkan guru di negara industri lain, namun mereka lebih banyak menghabiskan waktu di depan kelas.



Di Indonesia



Bagaimana dengan gaji guru di Indonesia? Tentu saja, sangat bervariasi, bergantung pada di mana guru ditempatkan dan ia bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS), ataukah pegawai swasta. Sebagai PNS pun masih sangat bervariasi, bergantung pada tingkat kemampuan pemerintah daerah dan pendapatan asli daerah (PAD) setempat dikaitkan dengan upah minimum regional setempat. Sementara gaji guru di sekolah swasta sangat bervariasi, bergantung pada kemampuan yayasan pengelola sekolah yang bersangkutan. 
Rendahnya kesejahteraan guru mempunyai peran dalam membuat rendahnya kualitas pendidikan Indonesia. Berdasarkan survei FGII (Federasi Guru Independen Indonesia) pada pertengahan tahun 2005, idealnya seorang guru menerima gaji bulanan serbesar Rp 3 juta rupiah. Sekarang, pendapatan rata-rata guru PNS per bulan sebesar Rp 1,5 juta. guru bantu Rp, 460 ribu, dan guru honorer di sekolah swasta rata-rata Rp 10 ribu per jam. Dengan pendapatan seperti itu, terang saja, banyak guru terpaksa melakukan pekerjaan sampingan. Ada yang mengajar lagi di sekolah lain, memberi les pada sore hari, menjadi tukang ojek, pedagang mie rebus, pedagang buku/LKS, pedagang pulsa ponsel, dan sebagainya (Republika, 13 Juli, 2005).

Dengan adanya UU Guru dan Dosen, barangkali kesejahteraan guru dan dosen (PNS) agak lumayan. Pasal 10 UU itu sudah memberikan jaminan kelayakan hidup. Di dalam pasal itu disebutkan guru dan dosen akan mendapat penghasilan yang pantas dan memadai, antara lain meliputi gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji, tunjangan profesi, dan/atau tunjangan khusus serta penghasilan lain yang berkaitan dengan tugasnya. Mereka yang diangkat pemkot/pemkab bagi daerah khusus juga berhak atas rumah dinas.

Tapi, kesenjangan kesejahteraan guru swasta dan negeri menjadi masalah lain yang muncul. Di lingkungan pendidikan swasta, masalah kesejahteraan masih sulit mencapai taraf ideal. Diberitakan Pikiran Rakyat 9 Januari 2006, sebanyak 70 persen dari 403 PTS di Jawa Barat dan Banten tidak sanggup untuk menyesuaikan kesejahteraan dosen sesuai dengan amanat UU Guru dan Dosen (Pikiran Rakyat 9 Januari 2006). 
Yang jelas, gaji guru di Indonesia umumnya di atas rata-rata upah minimum regional (UMR). Itu berarti, martabat guru di negeri kita masih mendapat tempat. Peran guru diakui sangat penting, tidak sekadar mengajar, tetapi juga mendidik dan mengembangkan kepribadian siswa. Oleh karena itu, meskipun profesi guru belum secemerlang profesi "basah" lainnya, tetap saja orang menghargainya dan menaruh hormat atas apa yang dikerjakan guru.



Penulis adalah mantan guru SMA di Malang. Kini dosen tetap Universitas Multi media Nusantara, Jakarta

Universitas Terbuka Buka Kuliah Online Gratis


Universitas Terbuka (UT) menggelar kuliah online gratis. Tak harus mendaftar menjadi mahasiswa UT untuk bisa mengikutinya. Untuk pertama kali, kursus online itu mengajarkan 5 topik. Yuk, cek jadwal dan daftar. Gratis!

Untuk tahap pertama ini, UT akan menyelenggarakan Kuliah Terbuka Online untuk lima topik yakni:

1. Public Speaking
Program ini memberi wawasan pebelajar mengenai hal-hal yang berkaitan dengan teknik melakukan presentasi. Secara detail, pebelajar akan mempelajari apa saja hal-hal yang harus disiapkan sebelum melakukan presentasi, yang terdiri atas persiapan fisik dan persiapan psikis. Kemudian, pebelajar akan  memperoleh materi mengenai bagaimana menyampaikan presentasi dengan baik dan benar. Setelah itu, pebelajar juga akan memperoleh sajian mengenai berbagai alat bantu presentasi yang menjadi bagian penunjang penting dalam melakukan presentasi.

2. Manajemen Pemasaran
Pemasaran merupakan ilmu yang berkembang pesat. Perkembangan teknologi , gaya hidup, dan ilmu pengetahuan memicu  pergeseran paradigma pemasaran dari goods dominant logic ke service dominant logic. Masyarakat pun sebagai consumer mulai beralih fokus dari sesuatu yang sifatnya tangibles menjadi intangibles. Sayang sekali jika kita tidak mengikuti perkembangan tersebut. Di dalam courses ini kita akan membahas tentang isu-isu populer dibidang pemasaran, yang kita sajikan dalam empat topik bahasan : relationship marketing, horizontal marketing, branding, dan STP (segmenting, targetting dan positoning). 


3. Pendidikan Jarak Jauh
Program ini bertujuan untuk memberi wawasan tentang pendidikan  jarak jauh kepada warga masyarakat, bahwa pendidikan jarak jauh telah berkembang menjadi modus pembelajaran utama (main-stream) sebagaimana sistem pendidikan tatap muka. Dengan memahami sistem dan cara belajar melalui pendidikan jarak jauh, warga masyarakat akan berminat meningkatkan kualifikasinya  melalui sistem pendidikan jarak jauh. Gunakan kata kunci berikut untuk bergabung ke mata kuliah ini: terbuka

4. English for Children
Mata kuliah ini membahas tentang konsep–konsep pembelajaran bahasa Inggris untuk anak-anak. Pada matakuliah ini akan disajikan materi tentang karakteristik anak, metode pembelajaran, dan materi yang tepat bagi anak-anak yang mempelajari Bahasa Inggris sebagai bahasa kedua. Gunakan kata kunci berikut untuk bergabung ke mata kuliah ini: terbuka

5. Aneka Pengolahan Pangan
Program ini mengulas dan menjelaskan prinsip pengolahan beberapa jenis produk pangan yang populer dan dapat dijadikan alternatif diversifikasi pangan serta wirausaha di bidang pangan. Jenis-jenis produk pangan tersebut adalah :

  1. Aneka Abon
  2. Aneka Keripik Buah
  3. Minuman Instan Fungsional
  4. Kudapan Non Terigu
Gunakan kata kunci berikut untuk bergabung ke mata kuliah ini: terbuka


Bagi masyarakat yang berminat, tak perlu mendaftar menjadi mahasiswa UT, cukup mendaftar melalui situs http://moocs.ut.ac.id/. Pendaftaran dibuka 24 Maret 2014, kuliah terbuka dimulai 2 Mei 2014, dan berakhir pada 2 Juli 2014. Batas akhir pengiriman tugas pada 2 Juli 2014 dan sertifikat akan diberikan 2 Agustus 2014.
Kuliah Online ini dilakukan UT dalam rangka memperingati 30 Tahun HUT UT. Kuliah Online Terbuka ini diadakan UT untuk pertama kalinya, demikian seperti rilis dari Kemendikbud, Selasa (18/3/2014).
Nah, bagi Anda warga yang berminat, yuk daftar!

5 Tokoh Berpengaruh Sepanjang Massa

Siapa sih tokoh-tokoh yang menurut kita paling berpengaruh sepanjang masa? Tentu kita boleh mempunyai versi masing-masing. Yang pasti mereka bukanlah orang-orang biasa, tetapi  manusia luar biasa yang punya keistimewaan dan menjadi pewarna sejarah pada masanya.
Bayangkan, dari bermiliar manusia yang silih berganti terlahir di bumi, hanya sedikit yang menjadi tokoh-tokoh yang berpengaruh. Apalagi yang tercatat dalam sejarah, jauh lebih sedikit lagi. Namun, yang terpenting Tuhan sengaja memilih mereka agar minimalnya kita bisa meneladani tokoh-tokoh tersebut. Sejarah membuktikan bahwa tokoh-tokoh paling berpengaruh tidak begitu saja lahir tanpa melalui sebuah proses. Oke, kalaupun di antara mereka adalah nabi yang merupakan hak prerogatif Tuhan, falam perjalanan hidupnya pasti tetap ada proses berat dan berliku sebagai tanggung jawab moral atas ketokohannya. Seperti kata pepatah, "pelaut ulung tidak lahir dari laut yang tenang, melainkan laut yang dipenuhi badai". Dan tentu, saat mereka masih hidup, tak pernah terlintas di pikiran mereka bahwa mereka melakukan semua itu agar ditokohkan. Tidak, namun ketulusanlah yang secara otomatis membuat generasi setelahnya mengenang jasanya dan menjadikannya sebagai tokoh panutan.

Tokoh-Tokoh Paling Berpengaruh Versi Michael H. Hart
Tokoh-tokoh yang akan diuraikan pada artikel ini diambil dari buku karya Michael H. Hart yang terbit pertama kali pada 1978. Buku yang sempat mengundang polemik ini layak dijadikan referensi karena walau berangkat dari subjektivitas, yang tertulis di dalamnya memang tokoh-tokoh besar sepanjang masa. Dalam artikel ini hanya akan diuraikan 5 besar tokoh berpengaruh versi Michael H. Hart. Mereka adalah Nabi Muhammad, Isaac Newton, Nabi Isa, Shiddartha Gautama, dan Kong Hu Chu.
Yang menarik, 4 dari 5 besar tokoh paling berpengaruh versi Michael H. Hart adalah tokoh-tokoh agama. Hal ini tidaklah aneh mengingat agama selalu dibawa oleh orang-orang yang luar biasa.
Lalu, dipilihnya Nabi Muhammad sebagai tokoh paling berpengaruh di urutan pertama pun sempat mengundang pertanyaan mengingat penulisnya berasal dari barat dan bukan seorang muslim. Namun, inilah yang menguatkan bahwa penulis hakikatnya berangkat dari objektivitas dan kejujuran dalam mengurutkan tokoh-tokoh versinya.

Sekilas Tentang Tokoh-Tokoh Paling Berpengaruh Versi Michael H. Hart

1. Nabi Muhammad
Muhammad bin Abdullāh adalah pembawa ajaran Islam, dan diyakini oleh umat Muslim sebagai nabi dan (Rasul) yang terakhir. Menurut sirah (biografi) yang tercatat tentang Muhammad, ia disebutkan lahir sekitar 20 April 570/ 571, di Mekkah (Makkah) dan wafat pada 8 Juni 632 di Madinah pada usia 63 tahun. Kedua kota tersebut terletak di daerah Hejaz (Arab Saudi saat ini).
Kenapa Hart memilih tokoh ini untuk ditempatkan pada posisi pertama? Hal ini tentu mengundang pertanyaan banyak orang. Alasannya, karena dia mengakui Nabi Muhammad mampu melakukan transformasi sosial di masyarakatnya. Dari masyarakat yang kurang beradab, menjadi masyarakat yang beradab. Hal tersebut masih bisa dirasakan sampai sekarang, yang tercermin dalam konsep-konsep ajaran umat Islam.
Ajaran Islam yang disampaikan Nabi Muhammad sampai hari ini masih tetap diamalkan walau diturunkan 14 abad yang lalu. Selain pemimpin bidang spiritual, Nabi Muhammad juga pemimpin di bidang lainnya, seperti sosial, politik, dan militer. Ini menjadi ciri Nabi Muhammad dibanding imam-imam keagamaan biasa. Beliau tidak melulu mengurus masalah-masalah keagamaan, tetapi juga ikut bersama masyarakat menyelesaikan segala problem sosial.

2. Isaac Newton
Sir Isaac Newton FRS adalah fisikawan yang lahir di Woolsthorpe-by-Colsterworth, Lincolnshire, Inggris pada 4 Januari 1643 dan meninggal pada 31 Maret 1727, di usianya yang ke-84 tahun. Selain seorang fisikawan Isaac Newton juga seorang ahli matematika, ahli astronomi, filsuf alam, ahli kimia, dan teolog. Newton merupakan ilmuwan paling berpengaruh di dunia dan salah satu pengikut teori heliosentrik. Ia disebut-sebut sebagai Bapak Ilmu Fisika Klasik.
Karya Newton, Principia telah meletakkan pandangan dasar tentang ilmu pengetahuan yang berkembang kini. Inilah mengapa Newton ditempatkan sebagai salah seorang dari tokoh-tokoh yang paling berpengaruh di dunia.
Newton telah merumuskan tiga hukum dasar yang dikenal dengan Hukum Newton I, II, dan III. Hal ini tentu bukan perkara mudah mengingat pada waktu itu dia harus berhadapan dengan dogma gereja yang sangat mengekang kebebasan berpikir. Namun, hal tersebut bukan halangan bagi Newton untuk terus berkarya menemukan pengetahuan baru. Teori-teori Newton pun dapat tetap kita pelajari sampai sekarang dalam bab fisika dasar.

3. Nabi Isa/ Yesus
Nabi Isa atau Yesus merupakan seorang Nabi pada abad-abad pertama Masehi yang diutus untuk kaum Bani Israil. Memang terjadi perbedaan fundamental antara kaum Muslim dan Nasrani dalam menempatkan Nabi Isa. Namun, di sini tidak akan mengurai perdebatan teologis itu. Yang akan dibicarakan adalah kenapa Nabi Isa layak ditempatkan sebagai salah satu dari tokoh-tokoh paling berpengaruh dalam sejarah.
Nabi Isa menjadi salah satu dari tokoh-tokoh paling berpengaruh karena seperti halnya Nabi Muhammad, sampai kini pun ajaran-ajarannya masih ada dan tetap diamalkan. Bahkan menurut data statistik, umat Kristiani masih menempati posisi teratas agama dengan jumlah pengikut terbanyak di dunia.
Sepanjang hidupnya, Nabi Isa dikenal sangat welas asih dan berkasih sayang terhadap sesama manusia. Hal tersebut yang menyebabkan banyak orang kagum terhadapnya dan dikelilingi oleh sahabat-sahabat setia yang membantu perjuangannya. Namun, tetap saja ada yang tidak suka dengan beliau sehingga pada akhirnya beliau diangkat ke langit.

4. Shiddartha Gautama
Siddhartha Gautama merupakan figur utama dalam agama Buddha. Kisah kehidupannya, khotbah-khotbah, dan aturan keagamaan yang dipercaya penganut agama Buddha kemudian dirangkum setelah kematiannya dan dihafalkan oleh para pengikutnya. Kumpulan ajaran Siddhartha Gautama ini diberikan secara lisan, sedangkan dalam bentuk tulisan baru dilakukan kurang lebih 400 tahun kemudian.
Pelajar-pelajar Barat lebih condong menerima biografi Sang Buddha yang ada dalam naskah agama Buddha sebagai catatan sejarah. Namun, akhir-akhir ini "keseganan pelajar Barat dalam memberikan pernyataan yang tidak sesuai berkaitan dengan fakta historis tentang kehidupan dan pengajaran Sang Buddha jadi meningkat".
Seperti halnya tokoh-tokoh agama lain, ajaran-ajaran beliau pun masih tetap eksis hingga zaman modern ini. Walau tidak sebesar Islam dan Kristen, umat Buddha juga tersebar di seluruh dunia. Ajaran Shidharta yang sangat berpengaruh terhadap umatnya adalah sifat welas asih serta tidak diperbudak oleh dunia. Inilah yang menyebabkan biksu-biksu Buddha menjalani kehidupan asketisme atau menjauhi segala kesenangan dunia.

5. Kong Hu Chu
Kong Hu Cu atau Konfusius, kadang-kadang hanya disebut Kongcu (551 SM – 479 SM) adalah guru atau orang bijak terkenal dan filsuf sosial dari Tiongkok. Filsafah Kong Hu Cu adalah mementingkan moralitas pribadi dan pemerintahan. Falsafanya ini menjadi populer karena asasnya yang kuat pada sifat-sifat tradisional Tionghoa. Oleh para pemeluk agama Kong Hu Cu, ia diakui sebagai nabi.
Walau beliau adalah seorang filsuf, hasil pemikirannya sangat dihargai sehingga dipakai sebagai pedoman hidup oleh sebagian orang. Hal ini yang mennjadi salah satu alasan kenapa beliau terpilih sebagai salah satu dari tokoh-tokoh paling berpengaruh di dunia versi Michael Hart. Buku Kong Hu Chu yang terkenal adalahAnalek yang berisi ajaran-ajaran filsafatnya.

19 Orang Terkaya Di Indonesia Tahun 2014


19 Orang Terkaya Di Indonesia Tahun 2014
New York, Tim pengamat kekayaan Global Forbes menemukan tahun ini terdapat 1.645 miliarder di dunia. Angka tersebut merupakan total terbanyak sepanjang sejarah. Dari jejeran orang terkaya tersebut, 19 diantaranya berasal dari Indonesia.
Mengutip laman Forbes, Selasa (4/3/2014), pengusaha rokok Djarum dan perbankan R. Budi Hartono masih memegang gelar orang terkaya di Indonesia tahun ini. Kekayaannya tercatat mencapai US$ 7,6 miliar atau setara Rp 88,4 triliun (kurs: 11.631 per dolar AS).
Di kancah internasional, Budi berhasil menempati posisi ke-173. Sementara di posisi kedua, Michael Hartono yang bergerak di bidang bisnis yang sama mencetak total kekayaan hingga US$ 7,3 miliar atau Rp 84,9 triliun.
Nama pribumi lain yang berhasil merebut salah satu tahta orang terkaya di dunia adalah Chairul Tanjung. Bos media yang satu ini berhasil naik hingga ke posisi ketiga sebagai orang terkaya di dunia.

Berikut daftar 19 orang terkaya di Indonesia yang berhasil merebut gelar miliarder dunia versi Forbes:

1. R. Budi Hartono
Peringkat di Indonesia: 1
Peringkat dunia: 173
Total kekayaan: US$ 7,6 miliar


2. Michael Hartono
Peringkat di Indonesia: 2
Peringkat dunia: 184
Total kekayaan: US$ 7,3 miliar


3. Chairul Tanjung
Peringkat di Indonesia: 3
Peringkat dunia: 375
Total kekayaan: US$ 4 miliar


4. Sri Prakash Lohia
Peringkat di Indonesia: 4
Peringkat dunia: 446
Total kekayaan: US$ 3,5 miliar


5. Peter Sondakh
Peringkat di Indonesia: 5
Peringkat dunia: 609
Total kekayaan: US$ 2,8 miliar

6. Mochtar Riady dan keluarga
Peringkat di Indonesia: 6
Peringkat dunia: 687
Total kekayaan: US$ 2,5 miliar

7. Sukanto Tanoto
Peringkat di Indonesia: 7
Peringkat dunia: 828
Total kekayaan: US$ 2,1 miliar


8. Bachtiar Karim
Peringkat di Indonesia: 8
Peringkat dunia: 869
Total kekayaan: US$ 2 miliar


9. Theodore Rachmat
Peringkat di Indonesia: 9
Peringkat dunia: 973
Total kekayaan: US$ 1,85 miliar


10. Tahir
Peringkat di Indonesia: 10
Peringkat dunia: 973
Total kekayaan: US$ 1,85 miliar

11. Murdaya Poo
Peringkat di Indonesia: 11
Peringkat dunia: 1036
Total kekayaan: US$ 1,75 miliar


12. Martua Sitorus
Peringkat di Indonesia: 12
Peringkat dunia: 1.046
Total kekayaan: US$ 1,7 miliar


13. Achmad Hamami dan keluarga
Peringkat di Indonesia: 13
Peringkat dunia: 1.092
Total kekayaan: US$ 1,6 miliar


14. Ciputra dan keluarga
Peringkat di Indonesia: 14
Peringkat dunia: 1.284
Total kekayaan: US$ 1,3 miliar


15. Low Tuck Kwong
Peringkat di Indonesia: 15
Peringkat dunia: 1.284
Total kekayaan: US$ 1,3 miliar


16. Edwin Soeryadjaya
Peringkat di Indonesia: 16
Peringkat dunia: 1.372
Total kekayaan: US$ 1,2 miliar


17. Hary Tanoesoedibjo
Peringkat di Indonesia: 17
Peringkat dunia: 1.372
Total kekayaan: US$ 1,2 miliar


18. Harjo Sutanto
Peringkat di Indonesia: 18
Peringkat dunia: 1.465
Total kekayaan: US$ 1,1 miliar


19. Lim Hariyanto Wijaya Sarwono
Peringkat di Indonesia: 19
Peringkat dunia: 1.565
Total kekayaan: US$ 1 miliar